5. Kebangkitan Pemuda Kristen

Di suatu desa ada seorang kaya yang malas bekerja karena memiliki warisan. Pekerjaannya hanya hidup berleha-leha. Ia selalu menertawakan orang lain yang rajin bekerja. Menurutnya, tanpa kerja keras juga ia sudah kaya raya, sebab ia punya harta. Sementara itu, di desa tersebut ada juga seorang pemuda miskin yang saban hari bekerja keras.

Suatu hari, desa tersebut terkena musibah, ada suku lain datang menjajah dan menjarah mereka. Semua isi desa isi habis diobrak-abrik termasuk harta warisan pemuda kaya tadi. Ia shock dan tidak bisa bangkit, bingung sebab tidak punya daya juang. Tetapi pemuda si miskin justru tidak bangkit, sebab terbiasa menghadapi kesusasahan. Apa pesan cerita tersebut? Mengapa banyak tenaga produktif (pemuda) menggangur?

Media-media nasional misalnya; setiap minggu mengiklankan ratusan lowongan kerja. Fakta-nya berjuta tenaga produktif mencari kerja yang tidak. Namun, tidak banyak tenaga kerja terseap karena kurang akuntabel, kurang berkualitas. Padahal kemampuan daya juang mencapai kualitas dimiliki pemuda, sebab pemuda agresif, enerjik dan semangat yang mengebu-gebu. Karena semangat daya juang yang tinggi itu dibutuhkan.

Dalam PL dilarang mencuri. Namun ketika seseorang menerima gaji buta tanpa bekerja, termasuk kategori mencuri. Alkitab berkata "Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan." Karena terlalu banyak-pemuda bekerja asal jadi, bekerja tanpa itegritas.

Sebab bekerja keraslah untuk mendapatkan apa yang sudah disediakan Tuhan adalah panggilan. Semangat itu sebenarnya merujuk pada Kej 2:15 dan Kej 3:17-19, "… dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu." Allah bekerja dan Ia menginginkan manusia yang dicipta menurut gambar dan rupaNya bekerja. Allah menggambil rupa (inkarnasi) adalah Allah menunjukkan contoh bekerja. Sehingga jika ada orang berpangku tangan (tidak bekerja) karena menggangur seharusnya orang seperti ini-lah benalu-benalu yang merusak zamannya. Tepatnya parasit.

Pemuda Bangkitlah Pemuda adalah puncak dimana seorang secara fisik makin kuat, secara ilmu makin pintar. Pemuda adalah bunga-bunga gereja. Negara terpuruk karena pemudanya lemah. Filsuf Garfield mengatakan, pemuda figur yang sering digambarkan hidup bersenang-senang (hedonisme) Slogan hedonistic digambarkan, kemalasan bekerja, suka menikmat tanpa pernah menanam.

Maka, pemuda Kristen harus mengerti etos Kristen yang benar. Pemuda Kristen yang mengerti panggilan Tuhan, pasti bekerja dengan giat dan bangkit dari keterpurukan. Apabila ia jatuh tak sampai putus asa, tetapi bangkit dan berkarya lagi. Pemuda Kristen harus mampu menularkan prinsip dan etos kerja disekeliling-nya. Sebab cara kerja yang tepat, sudah diajarkan Firman Tuhan. Bekerja bukan hanya sekedar untuk minum dan makan saja. Perspektif Kekristenan mengajarkan bekerja adalah natur. Hal itu sesuai dengan prinsip dasar ekonomi (oikos-nomos) yaitu bagaimana kita diberi akal budi dan kemampuan, dipanggil oleh Tuhan menjadi pengelola yang ada padanya. Pemuda diberi kuasa mengelola lingkungannya. Sehingga ketika bekerja ia bertanggungjawab terhadap Tuhan.

Maka Rasul Paulus mengingatkan Kristen di Tessalonika, "Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna" (II Tes 3:11). Dan dikatakannya pula, “ jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." Prinsip tegas, sehingga pemuda mengerti--bagaimana berdaya guna. Kata iklan, bersakit-sakit dahulu baru bersenang-senang kemudian, hal ini harus dilewati seorang pemuda Kristen. Etika yang sejati, kepercayaan (Truth) panggilan kerja Kristen.

Sebagai pemuda bukan hanya sekedar semangat kerja keras tetapi dalam Efesus empat menulis, melakukan pekerjaan baik, berarti pekerjaan itu harus mencapai kualitas. Seolah-olah berkerja untuk Tuhan. Karena itu kalau pemuda Kristen bekerja, namun tidak dapat menjadi garam ditengah dunia kerjanya, maka, kalau garam telah hambar ia tinggal dibuang saja. Pemuda harus berpikir apa yang Tuhan percayakan kepada Anda harus disalurkan pada orang lain. Baik otak, kemampuan, kesempatan, harta dan segala sesuatu adalah dari Tuhan.

Memang tidak mudah mengubah sesuatu; untuk mengeser jadwal bagi pagi pun akan sulit. Jelas tidak mudah mendorong dan mengubah konsep yang sudah bertahun-tahun kita anut, dalam bekerja. Tetapi sebenarnya semangat mengubah pemikiran tersebut, berproses dari satu langkah demi satu langkah. (step by step). Mengubah cara pikir, gaya hidup, kerja, studi, hidup pelayanan dan seluruh inti utama dari kerja bisa menjadi lurus kembali, untuk kemuliaan Tuhan.

Jika diurai, satu-persatu disiplin—intinya terletak pada kemampuan mengelola waktu. Kemudian motivasi merupakan konsep etos kerja yang memberikan spirit untuk tetap bergerak. Selanjutnya adalah persuasif—kemampuan mengkomunikasikan sesuatu, menjadi disiplin. Pemuda Kreatif Pemuda yang mampu bersaing adalah pemuda kreatif. Arti kreatif memadukan sebuah perjalanan impian dengan nyata. Misalnya, pemuda yang berimajinasi sebagai seorang intertaint, ia harus mensosiasikan diri menghibur penonton diatas pentas, bak konser seorang diva. Namun, tidak berhenti disitu ia harus mau terus tekun berlatih untuk mengujudkan menjadi penghibur sejati, tapi tak guna jika hanya menghayal tanpa ada reaksi.

Perspektif kreatif kebanyakan menilai otak menjadi sumbu semua kreasi. Namun imajinasi (jiwa) masih tetap berlaku dan berguna. Kemampuan otak hubungannya kreativitas. Otak manusia mampu menampung tigapuluh milliar bit informasi per detik. Otak juga bisa jutaan kali lebih jitu mengirim sinyal daripada kemampuan komputer. Albert Estaein misalnya, hanya mengunakan pikirannya satu persen, sembilanpuluh sembilan persen lagi adalah kerja keras.

Maka, untuk berhasil pemuda Kristen perlu ber-akselerasi kreatif dan imajinatif. Keduanya akan menghasilkan Anak Tuhan yang produktif, berdedikasi dan profesional. Akselerasi tersebut menyadarkan personal, mengerti tugas yang dikerjakan adalah tanggung jawab. Maka, pemuda Kristen tidak mungkin bekerja tidak propesional, bekerja melebihi panggilan tugas. Sebab pemuda yang bekerja sesuai argo--bekerja sesuai dengan gaji adalah pemuda yang tidak mengerti etos kerja Kristen.

Pemuda Kristen yang antusias memunculkan krativitas-kreativitas baru dari imajinasi yang liar. Kelak dipundaknyalah gereja-gereja Tuhan bertumbuh. Seperti raksasa tidur dalam dirinya pemuda-pemudi bangkitlah. Maka mari Pemuda Tuhan bangkitlah, bekerja kreatif lah setiap tiap hari, memanfaatkan Waktu yang ada. Waktu terus berjalan. Jadi pemuda Kristen harus bekerja, tidak ada istilah menggangur. Dan ketika tidak bekerja maka kita sedang melanggar natur kita sendiri. ?